Cinta rupiah – Uang, di benak manusia mungkin hanya terlintas tentang nominalnya, tentang besaran angka yang tertulis pada setiap lembarannya. Itu memang bukanlah hal yang salah, namun mari kita memikirkan sisi lain dari pada hanya nominal pada rupiah.
Kita berbicara bagaimana perjuangan panjang banyak orang untuk mendapatkan lembarlembar rupiah setiap harinya. Melalui tetes keringant yang terus bercucuran rupiah bisa di dapatkan, atau hanya dengan duduk santai lalu bisa mendapatkan rupiah. Cara yang di tempuh berbeda-beda, ada yang halal pula tidak.
Kita lihat perjuangan para petani dalam meraih rupiah, sejak pagi hingga sore hari harus ke sawah menanam, memupuk, dan melakukan banyak kegiatan di bawah sinar matahari yang terik. Setelah panen, hasinya dijual dan barulah ia mendapatkan lembaran rupiah yang mungkin bagi orang lain tidak seberapa.
Lain lagi dengan, pengamen di jalanan, naik dari satu mobil ke mobil lainnya dengan lagu yang harus terus di nyanyikan. Hingga lagu berakhir barulah mengharap rupiah bisa di dapatka dari setiap penumpang yang mendengarkan.
Contoh lain yaitu buruh-buruh pabrik yang pergi dari pagi dan bisa pulang hingga malam hari, bekerja seperti robot yang harus terus menerus dengan cepat menyelesaikan tugasnya. Dengan segala tekanan dan keletihan demi lembaran rupiah setiap bulannya. Banyak sekali cara dan perjuangan setiap manusia untuk mendapatkan uang.
Maka, dari hal ini kita seharusnya dapat memahami betapa berat dan sulit perjuangan banyak orang di luar sana demi selembar rupiah. Hal ini pula yang membuat kita lebih mencintai rupiah, bukan hanya sekedar dari berapa besar nominalnya, namun juga perjuangan dibalik cara mendapatkan rupiah.
Jika kita mengetahui perjuangan mendapatkan rupiah, di harapkan kita jug dapat menjadi pribadi yang tidak menyia-nyiakan uang, karena kita tau bahwa mendapatkan selembar uang itu bukanlah hal yang mudah bahkan mungkin sangat sulit
Mencintai rupiah bukan berarti kita menjadi orang-orang yang tergila-gila dengan uang, namun untuk lebih menghargai rupiah itu sendiri.
foto giseleharalson